Lothar Matthäus


Lothar Herbert Matthäus (lahir di Erlangen, Jerman Barat, 21 Maret 1961; umur 48 tahun) adalah seorang mantan pemain sepak bola berkebangsaan Jerman. Dia membawa Jerman menjadi juara Piala Eropa 1980, Piala Eropa 1996 dan Piala Dunia FIFA 1990. Dia pernah membela klub Borussia M'Gladbach, FC Bayern Munich, Internazionale, FC Bayern Munich, dan MetroStars. Dia kini melatih klub Maccabi Netanya. Di timnas Jerman dia bermain 150 kali dan mencetak 23 gol.

Pemain legendaris Jerman yang kini merintis karier sebagai pelatih, Lothar Matthaeus, merasa diboikot klub-klub Bundesliga. Sehingga, meski jam terbangnya sebagai pelatih sudah tinggi, tapi belum ada juga klub Bundesliga yang mencoba menawari dirinya.
Matthaeus saat ini sedang menganggur, setelah meninggalkan klub Israel, Maccabi Netanya. Dia mengatakan akan sangat senang jika bisa melatih salah satu klub Bundesliga. Namun, tak satu pun tawaran datang kepadanya, meski dia membuka diri.
Dalam beberapa minggu ini, ada sejumlah klub yang tak lagi punya pelatih. Mereka antara lain Bayer Leverkusen, Eintracht Frankfurt, Hamburg, Schalke, Wolfsburg, dan Koeln. Namun, tak satu pun dari klub itu yang menawarinya.
"Saya tak tahu apa yang membuat mereka menghindari saya sebagai seorang pribadi di Jerman," keluh Matthaeus kepada Bild.

Saat menjadi pemain, Matthaeus sangat brilian dan dia menjadi salah satu kunci sukses Bayern Muenchen dan timnas Jerman. Dia ikut terlibat membawa Jerman juara di Piala Dunia 1990.

"Seharusnya tak ada alasan membenci saya atau menghindari saya sebagai pelatih. Saya sudah banyak membuktikan diri. Menjuarai trofi di luar negeri dan mampu melatih tim junior menjadi baik. Tapi, tak ada yang memperhatikan prestasi saya sebagai pelatih," sesalnya.

Matthaeus yang kini berumur 48 tahun itu sebelumnya melatih Red Star Belgrade, Red Bul Salzburg, dan timnas Hungaria. Terakhir, dia menangani Maccabi Netanya.

"Saya masih punya harapan bahwa prestasi saya akan memberi pengaruh juga. Saya tahu Bundesliga dengan baik. Mungkin, beberapa direktur klub takut kepada nama besar saya. Sehingga, mereka memilih menghindari saya," ujarnya.

"Saya benar-benar heran ada beberapa pelatih laih yang biasa-biasa saja masih dapat pekerjaan. Beberapa pelatih asing. Beberapa lagi malah membawa klubnya degradasi. Tapi, peluang untuk pelatih baru seperti saya seolah tak ada," tambahnya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar